Pupuh Sinom
Karya: R.Ng. Ronggowarsito (1802 –
1874)
Sasedyane tanpa dadya
sacipta-cipta tan polih
kang reraton-raton rantas
mrih luhur asor pinanggih
bebendu gung nekani
kongas ing kanisthanipun
wong agung nis gungira
sudireng wirang jrih lalis
ingkang cilik tan toleh ring
cilikira
segala keinginan tak pernah terwujud
segala angan dan cita-cita tiada
pernah berhasil
yang berusaha membangun komunitas
pun tergilas
bermaksud berbuat baik justru
nestapa yang diterima
malapetaka besar menghampiri
yang tersiar hanya kenistaannya
orang besar kehilangan kebesarannya
memilih malu ketimbang mati
yang kecil pun tak mau bercermin diri
Wong alim, alim pulasan
jaba putih njero kuning
ngulama mangsah maksiat
madat madon minum main
kaji-kaji ambanting
dulban kethu putih mamprung
wadon nir wadonira
prabaweng salaka rukmi
kabeh-kabeh mung marono tingalira
banyak yang berkamuflase menjadi
orang alim
luar tampak putih namun sejatinya di
dalam kuning
ulama justru banyak berbuat maksiat
menjadi pecandu, berzina,
mabuk-mabukan dan berjudi
banyak haji yang menghempaskan
surban dan peci putihnya melayang
yang perempuan kehilangan sifat keperempuanannya
kekuatan materi begitu besar
pengaruhnya
semua orang hanya ke sana
orientasinya
Para sudagar ingargya
jroning jaman keneng sarik
marmane saisining rat
sangsarane saya mencit
nir sad esthining urip *)
iku ta sangkalanipun
pantoging nandhang sudra
yen wus tobat tanpa mosik
sru nalangsa narima ngandel ing
Suksma
mereka yang berjiwa pedagang
benar-benar dipuja
itulah yang terjadi di era yang
tengah menyandang kutukan
oleh karenanya seisi negara
dilanda penderitaan semakin hebat
bak musnah dan kering tujuan hidup
ketika itulah saatnya
penderitaan bakal berakhir
jika benar-benar bertaubat tak lagi
mengikuti bisikan nafsu
dengan kepasrahan total
mempercayakan segalanya kepada kekuasaan Illahi
*) Candrasengkala menunjukkan angka
tahun Jawa 1860 = 1928 Masehi.
Mangga sanak sedherek, silahkan
menikmati keindahan karya pujangga kita Ki Ronggowarsito di atas. Mohon jangan
lupa berdoa semoga "pantoging nandhang sudra" segera menghampiri
Indonesia..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar