PANUT DARMOKO, KI.
Lahir di Nganjuk, 10 September 1931. Nama lengkapnya H. Panut Sosrodarmoko, sering dipanggil dengan sebutan Ki Panut Darmoko. Seorang dalang Wayang Kulit Purwa yang pernah terkenal di tahun 1960-an sampai 1990-an. Pernah mengenyam pendidikan di Konservatori Karawitan Indonesia Surakarta, selain mengikuti kursus pedalangan HBS dan Kursus Pedalangan Pamardi Putri.
Ia merupakan salah satu dari beberapa dalang
yang pernah ditugasi mendalang di Istana Negara Jakarta atau Istana
Bogor, pada masa pemerintahan Presiden Sukarno. Dalang lainnya yang
juga mendapatkan kehormatan tampil di Istana negara adalah
dalang-dalang pilihan pada jamannya. Tidak banyak dalang yang mendapat
kesempatan itu, beberapa dalang terkenal yang lain di antaranya
adalah Ki Gita Sewaka, Ki Nyatacarita dan Ki Pujasumarta dan Ir. Sri
Mulyono.
Ki Panut Darmoko yang berasal dari Nganjuk,
Jawa Timur. Belajar memdalang pertama kali pada ayahnya sendiri.
Ketika itu usianya 16 tahun. Mulai berani tampil di muka umum sejak
tahun 1948. Sebagai dalang ia pernah mendalang di Washington DC,
Amerika Serikat, London, Paris, Bangkok (1980), juga di Dakka,
Pakistan Timur (kini Bangladesh – 1956), Australia (1983, 1985),
Noumea, New Caledonia (1990)
Di samping mendalang, Ki Panut Darmoko juga berprofesi seorang guru. Beliau pensiun sebagai Guru SPG Negeri Nganjuk.
Di samping mendalang, Ki Panut Darmoko juga berprofesi seorang guru. Beliau pensiun sebagai Guru SPG Negeri Nganjuk.
Atas jasa-jasanya mengembangkan dunia
pewayangan, pada tahun 1981 Panut Sosrodarmoko mendapat anugerah
Hadiah Seni. Karena pengabdiannya di bidang seni pedalangan, beliau
mendapat anugerah dari Keraton Surakarta, Hadiah dari Hamengku Buwana
X, mendapat sebutan sebagai abdi dalem keraton dengan pangkat
KRT…………??
Sepanjang kariernya sebagai seorang dalang, pengalamannya yang paling menarik adalah ketika mendapatkan kesempatan mendalang di Istana Bogor pada tahun 1966 dan mendalang di Istana Negara tada tahun 1973, 1975 dan 1978.
Sepanjang kariernya sebagai seorang dalang, pengalamannya yang paling menarik adalah ketika mendapatkan kesempatan mendalang di Istana Bogor pada tahun 1966 dan mendalang di Istana Negara tada tahun 1973, 1975 dan 1978.
Ki Panut dikenal piawai dalam menggarap
catur dan dramatisasi dalam adegan-adegan. Sebagai seorang dalang
beliau memfavoritkan beberapa dalang pendahulu, di antaranya adalah Ki
Pujosumarto, Ki Nyoto Carito, Ki Harjocarito, Ki Nartisabda ki Amat
Cremodisono dll. Dalam meniti kesuksesan dalam berkarya, beliau
berpendapat bahwa seorang dalang harus bisa mengikuti situasi dan
kondisi serta berpedoman Trikarsa: Melestarikan, mengembangkan dan
mengagungkan wayang.
Beberapa kreasi karya gending yang pernah beliau garap adalah: Majemuk Winangun, Ldr. Dwirodometo Winangun, Ldr. Manyarsewu Winangun, Lelagon Nganjuk Mranani dll.
Beberapa kreasi karya gending yang pernah beliau garap adalah: Majemuk Winangun, Ldr. Dwirodometo Winangun, Ldr. Manyarsewu Winangun, Lelagon Nganjuk Mranani dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar