Gatutkaca Gugur
Prabu Suyudana merasa geram, kepada Bala Pandawa, atas kematian tokoh Astina yang gugur di medan
perang Tegal Kurusetra. Pangeran Lesmana Mandrakumara, calon pewaris
tahta Astinapura telah gugur, mati dibunuh Abimanyu. Kemudian Warsa
Kusuma, anak Adipati Karna, juga tewas ditangan Abimanyu. Apalagi dengan
kematian Jayadrata raja Banakeling, adik ipar Prabu Suyudana, suami
Dewi Dursilawati, adik Prabu Suyudana telah tewas ditangan Arjuna. Juga
Resi Bisma dan Pendita Durna juga telah tewas di medan
Mengingat kesedihan Prabu Suyudana yang begitu mendalam, maka Prabu Suyudana memerintahkan pasukan Astina dibawah Pimpinan Adipati Karna berangkat ke perkemahan Pandawa. Mereka berniat akan membunuh semua bala Pandawa yang kemungkinan sudah tidur. Serangan Para Kurawa terjadi pada malam hari ke 16 Perang Barata Yudha. Setelah gugurnya Pendita Durna, Senapati perang diserahkan kepada Adi pati Karna.
Bala Kurawa telah berangkat menuju Perkemahan Pandawa masing-masing perajurt dengan satu buah obor. Sehingga malam yang gelap gulita menjadi seperti terbakar, dimana mana ada api. Prabu Kresna dari kejauhan sudah mendengar suara riuh rendah di temgah tegal Kurusetra. Prabu Kresna terjaga dari tidurnya, dan membangunkan semua bala Pandawa untuk siaga melawan Para Kurawa, yang akan menyerang ke Perkemahan Pandawa. Tindakan Kurawa itu sudah melanggar ketentuan Perang. Karena perang hanya terjadi mulai pagi hari sampai dengan matahari tenggelam.
Gatutkaca mendapat tugas Prabu Kresna untuk mengundurkan para perusuh yang sedang menuju ke perkemahan Pandawa. dari Prabu Kresna memerintahkan Wekudara, Arjuna dan para kesatria Pandawa memerkuat pertahanan Pandawa. kemedan laga. Gatutkaca tokoh sakti yang bisa terbang dan memiliki banyak ajian seperti Aji Brajamusti, Aji Brajadenta, Aji Sapta Pangrungu, Topeng Waja. Namun, Gatutkaca memiliki satu kelemahan yaitu, didalam tubuhnya terdapat wrangka, atau sarung senjata Kunta. Terjadi karena pada waktu Gatutkaca lahir, wrangka senjata Kunta itu yang dipakai memotong tali pusar Gatutkaca masuk dalam tubuh bayi Gatutkaca.
Beberapa hari sebelum adanya serangan ini, Prabu Kresna telah memanggil Gatutkaca. Didalam pertemuannya, Prabu Kresna meminta agar Gatutkaca dapat membantu pamannya, Arjuna dari korban senjata Kunta. Memang didalam Kitb Jitabsara, tertulis Arjuna gugur oleh senjata Kunta. Untuk itu Gatutkaca ditugaskan oleh Prabu Kresna untuk dapat merebut senjata Kunta dari Uwanya, Adipati Karna. Oleh Prabu Kresna tugas ubtuk ini, agar dirahasiakan.
Gatutkaca dalam pertempuran malam dengan dukungan Brajawikalpa dan Brajalamatan paman paman Gatutkaca serta pasuikan raksasa, di Tegal Kurusetra telah berhasil membuat mundur para senapati Kurawa, dan bahkan ada beberapa orang Senapati Kurawa mati terbunuh.
Gatutkaca teringat tugas rahasia yang diberikan oleh Prabu Kresna agar Gatutkaca, bisa mencegat kereta perang Adipati Karna dan merebut senjata Kunta milik Adipati Karna. Sebenarnya Gatutkaca takut berjumpa dengan Adipati Karna di medan laga Kurusetra. Namun demi tugas negara, Gatutkaca sekarang tidak merasa gentar menghadapi Adipati Karna yang memiliki senjata Kunta.
Suatu ketika
mereka berhadapan, Gatutkaca datang menemui Adipati Karna. Gatutkaca
meminta Adipati Karna bergabung saja dengan para Pandawa dan kembali
kepangkuan Ibu Dewi Kunti.. Melihat kedatangan Gatutkaca Adipati Karna
sebenarnya tidak tega pada Gatutkaca, karena masih muda belia dan masih
kemenakan sendiri. Makanya Adipati Karna menyuruh Gatutkaca pergi dari
hadapannya.
Kemudian
Gatutkaca memulai memancing kemarahan pamannya Adupati Karna. Gatutkaca
mulai me nyingkirkan para musuhnya yang berada di sekitar kereta Adipati
Karna yang menjadi pagar betis keselamatan Adipati Karna. Gatutkaca
dari angkasa, menyambar nyambar, dan menghantam pasukan yang mendukung
Adipati Karna, hingga porak poranda. Banyak para Kurawa yang gugur di
tangan Gatutkaca. Gatutkaca mencari kemarahan Adipati Karna,Namun
Adipati Karna masih berdiam diri, ia tidak bereaksi.
Maka digoncang-goncangkannya kereta perang Adipati Karna. Sehingga membakar emosi Adipati Karna, dan akhirnya Adipati Karna melontarkan senjata tombak Kunta kearah Gatutkaca.Senjata Kunta selalu mengikuti kemana Gatutkaca berada, dan Gatutkaca pun bersembunyi di dalam awan mendung.
Gatutkaca berusaha menangkap senjata Kunta. Senjata Kunta berhasil ditangkap,tetapi senjata Kunta terlepas dari pegangan Gatutkaca. Terlepasnya senjata Kunta menjadikan senjanta kunta masuk kedalam warangka senjata Kunta yang berada didalam tubuh Gatutkaca. Ternyata ada suatu kejadian yanp mata, atau di alam halus, paman Gatutkaca, bernama Kala Bendana, yang dahulu, tanpa sengaja terbunuh oleh Gatutkaca. Pamannya bermaksud menjemput Gatutkaca yang akan diajak memasuki Surga bersma sama. Ia memang paman sekaligus punggaawa yang paling setia pada Gatutkaca. Waktu Gatutkaca telah berhasil menangkap senjata Kunta, Paman Gatutkaca ini, menarik kuat kuat,senjata Kunta yang sudah berada dalam genggaman Gatutkaca, dan menghunjamkan senjata Kuinta ke dada Gatutkaca.
Maka digoncang-goncangkannya kereta perang Adipati Karna. Sehingga membakar emosi Adipati Karna, dan akhirnya Adipati Karna melontarkan senjata tombak Kunta kearah Gatutkaca.Senjata Kunta selalu mengikuti kemana Gatutkaca berada, dan Gatutkaca pun bersembunyi di dalam awan mendung.
Gatutkaca berusaha menangkap senjata Kunta. Senjata Kunta berhasil ditangkap,tetapi senjata Kunta terlepas dari pegangan Gatutkaca. Terlepasnya senjata Kunta menjadikan senjanta kunta masuk kedalam warangka senjata Kunta yang berada didalam tubuh Gatutkaca. Ternyata ada suatu kejadian yanp mata, atau di alam halus, paman Gatutkaca, bernama Kala Bendana, yang dahulu, tanpa sengaja terbunuh oleh Gatutkaca. Pamannya bermaksud menjemput Gatutkaca yang akan diajak memasuki Surga bersma sama. Ia memang paman sekaligus punggaawa yang paling setia pada Gatutkaca. Waktu Gatutkaca telah berhasil menangkap senjata Kunta, Paman Gatutkaca ini, menarik kuat kuat,senjata Kunta yang sudah berada dalam genggaman Gatutkaca, dan menghunjamkan senjata Kuinta ke dada Gatutkaca.
Akhirnya Gatutkaca tewas dalam peperangan, karena kembalinya Kunta kedalam warangkanya yang ada didalam tubuh Gatutkaca.Tubuh Gatutkaca menjatuhi kereta perang Adipati Karna sehingga kereta perangnya hancur berkeping-keping. Sementara itu sukma Gatutkaca dibawa pamannya, diajaknya memasuki surga bersanma sama.
Pecahan kereta perang itu melukai ratusan perajurit di sekitar Kereta perang berada. Adipati Karna menghormati Gatutkaca yang rela berkorban demi kejayaan Pandawa. Adipati Karna menganggap Gatutkaca seorang Pahlawan yang pemberani
Ibunda Gatutkaca, Ratu Arimbi, ikut bela pati terjun dalam kobaran api yang sedang membakar jasat Gatutkaca..
Gatutkaca telah gugur dalam perang Baratayudha, dengan meninggalka tiga orang istri dan tiga orang anak.
Dewi Pregiwa memperoleh anak seorang laki laki, bernama Sasikirana;
Dewi Sumpani, memperoleh seorang putera laki laki Arya Jayasumpena,
Dewi Suryawati puteri Batara Surya dan istri Dewi Ngruna, Gatutkaca mendapatkan seorang putera laki laki bernama Suryakaca.
Dalam perang Baratayuda, Paman paman Gatutkaca: Brajawikalpa dan Brajalamatan ikut gugur di mdan perang besar di tegal Kurusetra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar