Sabtu, 28 Juni 2014

Gatutkaca Gugur

Gatutkaca Gugur
Prabu Suyudana merasa geram, kepada Bala Pandawa, atas kematian tokoh Astina yang gugur di medan perang Tegal Kurusetra. Pangeran Lesmana Mandrakumara, calon pewaris tahta Astinapura telah gugur, mati dibunuh Abimanyu. Kemudian Warsa Kusuma, anak Adipati Karna, juga tewas ditangan Abimanyu. Apalagi dengan kematian Jayadrata raja Banakeling, adik ipar Prabu Suyudana, suami Dewi Dursilawati, adik Prabu Suyudana telah tewas ditangan  Arjuna. Juga Resi Bisma dan Pendita Durna juga telah tewas di medan

Mengingat kesedihan Prabu Suyudana yang begitu mendalam, maka Prabu Suyudana memerintahkan pasukan Astina dibawah Pimpinan Adipati Karna berangkat ke perkemahan  Pandawa. Mereka berniat akan membunuh semua bala Pandawa yang kemungkinan sudah tidur. Serangan Para Kurawa terjadi pada malam hari ke 16 Perang Barata Yudha. Setelah gugurnya Pendita Durna, Senapati perang diserahkan kepada Adi pati Karna. 

Bala Kurawa telah berangkat menuju Perkemahan Pandawa masing-masing perajurt dengan satu buah obor. Sehingga malam yang gelap gulita menjadi seperti terbakar, dimana mana ada api. Prabu Kresna dari kejauhan sudah mendengar suara riuh rendah di temgah tegal Kurusetra. Prabu Kresna terjaga dari tidurnya, dan membangunkan semua bala Pandawa untuk siaga melawan Para Kurawa, yang akan menyerang ke Perkemahan Pandawa. Tindakan Kurawa itu sudah melanggar ketentuan Perang. Karena perang hanya terjadi mulai pagi hari  sampai dengan matahari tenggelam.

Gatutkaca mendapat tugas Prabu Kresna untuk mengundurkan para perusuh yang sedang menuju ke perkemahan Pandawa. dari Prabu Kresna memerintahkan Wekudara, Arjuna dan para kesatria Pandawa  memerkuat pertahanan Pandawa. kemedan laga. Gatutkaca tokoh sakti yang bisa terbang dan memiliki banyak ajian seperti Aji Brajamusti, Aji Brajadenta, Aji Sapta Pangrungu, Topeng Waja. Namun, Gatutkaca memiliki satu kelemahan yaitu, didalam tubuhnya terdapat wrangka, atau sarung  senjata Kunta. Terjadi karena pada waktu Gatutkaca lahir, wrangka senjata Kunta itu yang dipakai memotong tali pusar Gatutkaca masuk dalam tubuh bayi Gatutkaca.

Beberapa hari sebelum adanya serangan ini, Prabu Kresna telah memanggil Gatutkaca. Didalam pertemuannya, Prabu Kresna meminta agar Gatutkaca dapat membantu pamannya, Arjuna dari korban senjata Kunta. Memang didalam Kitb Jitabsara, tertulis Arjuna gugur oleh senjata Kunta. Untuk itu Gatutkaca ditugaskan oleh Prabu Kresna untuk dapat merebut senjata Kunta dari Uwanya, Adipati Karna. Oleh Prabu Kresna tugas ubtuk ini, agar dirahasiakan. 

Gatutkaca dalam pertempuran  malam dengan dukungan Brajawikalpa dan Brajalamatan paman paman Gatutkaca serta pasuikan raksasa, di Tegal Kurusetra telah berhasil membuat mundur para senapati Kurawa, dan  bahkan ada beberapa orang Senapati Kurawa mati terbunuh.

Gatutkaca teringat tugas rahasia yang diberikan oleh Prabu Kresna  agar Gatutkaca, bisa mencegat kereta perang Adipati Karna dan merebut senjata Kunta milik Adipati Karna.  Sebenarnya Gatutkaca  takut berjumpa dengan Adipati Karna di medan laga Kurusetra. Namun demi tugas negara, Gatutkaca sekarang tidak merasa  gentar menghadapi Adipati Karna yang memiliki senjata Kunta.

Suatu ketika mereka berhadapan, Gatutkaca datang menemui Adipati Karna. Gatutkaca meminta Adipati Karna bergabung saja dengan  para Pandawa dan kembali kepangkuan Ibu Dewi Kunti.. Melihat kedatangan Gatutkaca Adipati Karna sebenarnya tidak tega pada Gatutkaca, karena masih muda belia dan masih kemenakan sendiri. Makanya Adipati Karna menyuruh Gatutkaca pergi dari hadapannya.                          

Kemudian Gatutkaca memulai memancing kemarahan pamannya Adupati Karna. Gatutkaca mulai me nyingkirkan para musuhnya yang berada di sekitar kereta Adipati Karna yang menjadi pagar betis keselamatan Adipati Karna. Gatutkaca dari angkasa, menyambar nyambar, dan menghantam pasukan yang mendukung Adipati Karna,  hingga porak poranda. Banyak para Kurawa yang gugur di tangan Gatutkaca. Gatutkaca mencari kemarahan Adipati Karna,Namun Adipati Karna masih berdiam diri, ia tidak bereaksi.

Maka digoncang-goncangkannya kereta perang Adipati Karna. Sehingga membakar emosi Adipati Karna, dan akhirnya Adipati Karna  melontarkan senjata tombak Kunta kearah Gatutkaca.Senjata Kunta selalu mengikuti  kemana Gatutkaca berada, dan Gatutkaca pun bersembunyi di dalam awan mendung.

Gatutkaca berusaha menangkap senjata Kunta. Senjata Kunta berhasil ditangkap,tetapi senjata Kunta terlepas dari pegangan Gatutkaca. Terlepasnya senjata Kunta menjadikan senjanta kunta masuk kedalam warangka senjata Kunta yang berada didalam tubuh Gatutkaca. Ternyata ada suatu kejadian yanp mata, atau di alam halus, paman Gatutkaca, bernama Kala Bendana, yang dahulu, tanpa sengaja terbunuh oleh Gatutkaca. Pamannya bermaksud menjemput Gatutkaca yang akan diajak memasuki Surga bersma sama. Ia memang paman sekaligus punggaawa yang paling setia pada Gatutkaca. Waktu Gatutkaca telah berhasil menangkap senjata Kunta, Paman Gatutkaca ini, menarik kuat kuat,senjata Kunta yang sudah berada dalam genggaman Gatutkaca, dan menghunjamkan senjata Kuinta ke dada Gatutkaca. 

Akhirnya Gatutkaca tewas dalam peperangan, karena kembalinya Kunta kedalam warangkanya yang ada didalam tubuh Gatutkaca.Tubuh Gatutkaca menjatuhi kereta perang Adipati Karna sehingga kereta perangnya hancur berkeping-keping. Sementara itu sukma Gatutkaca dibawa pamannya, diajaknya memasuki surga bersanma sama.

Pecahan kereta perang itu melukai ratusan perajurit di sekitar Kereta perang berada. Adipati Karna menghormati Gatutkaca yang rela berkorban demi kejayaan Pandawa. Adipati Karna menganggap Gatutkaca seorang Pahlawan yang pemberani  

Ibunda Gatutkaca, Ratu Arimbi, ikut bela pati terjun dalam kobaran api yang sedang membakar jasat Gatutkaca..

Gatutkaca telah  gugur dalam perang Baratayudha, dengan  meninggalka tiga orang istri dan tiga orang anak.

Dewi Pregiwa memperoleh anak seorang laki laki, bernama Sasikirana;

Dewi Sumpani, memperoleh seorang putera laki laki Arya Jayasumpena,

Dewi Suryawati puteri Batara Surya dan istri Dewi Ngruna, Gatutkaca mendapatkan seorang putera laki laki bernama Suryakaca.

Dalam perang Baratayuda, Paman paman Gatutkaca: Brajawikalpa dan Brajalamatan ikut gugur di mdan perang besar di tegal Kurusetra.
 gatutkaca gugur
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar